Ibu Pembunuh 2 Anak Diduga Derita Gangguan Jiwa
SERAMBINEWS.COM, TULUNGAGUNG - Petugas Polres Tulungagung, Jawa Timur, hingga Selasa (17/4/2012) masih melakukan evaluasi piskologi, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Yahmi (31).
Yahmi adalah seorang ibu tanpa suami, yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan dua anak kandungnya sendiri, dengan menggunakan senjata tajam.
Kedua korban, masing-masing bernama Arina (5) dan Ayin (3), dibunuh Senin (16/4/2012) kemarin. Pada hari Selasa (17/4/2012) ini, jasad keduanya sudah dimakamkan ke pekuburan Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Di desa itu pula pembunuhan berlangsung.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (Kaurbinops) Polres Tulungagung Iptu Iswanto, mewakili Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar Wisnu Hermawan saat dihubungi Selasa ini, menjelaskan, pemakaman kedua bocah, tak dihadiri oleh ibunya, karena kini ditahan sebagai tersangka.
Kedua korban dimakamkan keluarganya, karena masih ada nenek dan pamannya. Ayah korban dikabarkan kini tinggal di Kabupaten Nganjuk.
Tragedi ibu membunuh anak ini, menggemparkan kesunyian Desa Nglurup Kecamatan Sendang, kawasan yang agak sulit dijangkau dengan transportasi biasa, karena berada di bawah lereng Gunung Wilis.
Tersangka Yahmi belum bisa ditemui wartawan, karena polisi masih memerlukan waktu untuk memutuskan, apakah tersangka cukup sehat jiwanya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jika menurut pengamatan awal, tampaknya tersangka terganggu kesehatan jiwanya.
"Kami saat ini sedang menunggu hasil evaluasi yang akan dimintakan bantuan kepada dokter RSJ Lawang, di Kabupaten Malang," tambah Iswanto.
Menurut Iswanto, sejauh yang dapat diamati dari komunikasi dengan tersangka, tampaknya tersangka tidak tampak merasa bersalah. Ia tidak tampak terpukul oleh kematian anaknya. "Seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.
Di lokasi pemakaman , Ny Sumini (57), nenek korban dan ibu kandung tersangka, menjelaskan, pembunuhan terjadi di rumah siang hari, ketika seisi penghuni rumah meninggalkan rumah bekerja.
Yadi (60), suami Sumini atau kakek korban dan ayah tersangka, sedang berada di kantor kecamatan karena sedang mengikuti pemotretan E-KTP. Sumini sendiri, saat kejadian sedang pergi ke hutan desa, untuk mencari kayu. Peristiwa pembunuhan berlangsung sekitar pukul 12.30.
Sumini membenarkan, sudah beberapa lama anaknya mengalami gangguan jiwa, yang antara lain menyebabkan suami tersangka meninggalkan keluarganya.
Beberapa hari yang lalu suaminya datang, dan setelah itu Yahmi sikapnya menjadi makin aneh, termenung sendirian, hingga kemudian dia membunuh dua anak kandungnya sendiri.
"Sekitar setahun lalu, Yahmi pernah bekerja sebagai TKW di Singapura, namun lalu pulang mungkin karena gangguan jiwa itu," kata Sumini.
Yahmi adalah seorang ibu tanpa suami, yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan dua anak kandungnya sendiri, dengan menggunakan senjata tajam.
Kedua korban, masing-masing bernama Arina (5) dan Ayin (3), dibunuh Senin (16/4/2012) kemarin. Pada hari Selasa (17/4/2012) ini, jasad keduanya sudah dimakamkan ke pekuburan Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Di desa itu pula pembunuhan berlangsung.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (Kaurbinops) Polres Tulungagung Iptu Iswanto, mewakili Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar Wisnu Hermawan saat dihubungi Selasa ini, menjelaskan, pemakaman kedua bocah, tak dihadiri oleh ibunya, karena kini ditahan sebagai tersangka.
Kedua korban dimakamkan keluarganya, karena masih ada nenek dan pamannya. Ayah korban dikabarkan kini tinggal di Kabupaten Nganjuk.
Tragedi ibu membunuh anak ini, menggemparkan kesunyian Desa Nglurup Kecamatan Sendang, kawasan yang agak sulit dijangkau dengan transportasi biasa, karena berada di bawah lereng Gunung Wilis.
Tersangka Yahmi belum bisa ditemui wartawan, karena polisi masih memerlukan waktu untuk memutuskan, apakah tersangka cukup sehat jiwanya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jika menurut pengamatan awal, tampaknya tersangka terganggu kesehatan jiwanya.
"Kami saat ini sedang menunggu hasil evaluasi yang akan dimintakan bantuan kepada dokter RSJ Lawang, di Kabupaten Malang," tambah Iswanto.
Menurut Iswanto, sejauh yang dapat diamati dari komunikasi dengan tersangka, tampaknya tersangka tidak tampak merasa bersalah. Ia tidak tampak terpukul oleh kematian anaknya. "Seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.
Di lokasi pemakaman , Ny Sumini (57), nenek korban dan ibu kandung tersangka, menjelaskan, pembunuhan terjadi di rumah siang hari, ketika seisi penghuni rumah meninggalkan rumah bekerja.
Yadi (60), suami Sumini atau kakek korban dan ayah tersangka, sedang berada di kantor kecamatan karena sedang mengikuti pemotretan E-KTP. Sumini sendiri, saat kejadian sedang pergi ke hutan desa, untuk mencari kayu. Peristiwa pembunuhan berlangsung sekitar pukul 12.30.
Sumini membenarkan, sudah beberapa lama anaknya mengalami gangguan jiwa, yang antara lain menyebabkan suami tersangka meninggalkan keluarganya.
Beberapa hari yang lalu suaminya datang, dan setelah itu Yahmi sikapnya menjadi makin aneh, termenung sendirian, hingga kemudian dia membunuh dua anak kandungnya sendiri.
"Sekitar setahun lalu, Yahmi pernah bekerja sebagai TKW di Singapura, namun lalu pulang mungkin karena gangguan jiwa itu," kata Sumini.
No comments:
Write comments