001-234-567-8910

5th Avenue Madson, NY758, USA

Get Update on our recent Gadgets & Tabs

Wednesday, April 4, 2012

Satpam Telkom Ditabrak Karyawan

Satpam Telkom Ditabrak Karyawan

Laporan Rahmad Wiguna | Medan



SERAMBINEWS.COM, MEDAN
- Seorang petugas sekuriti Plaza Telkom, Edi Suhartono (43) ditabrak seorang pengendara mobil, Fajar Gumilang (21), karyawan PT Graha Sarana Duta (GSD) yang tak lain anak perusahaan PT Telkom, Rabu (4/4/2012) siang. Insiden itu langsung dikaitkan kubu korban dengan perselisihan dengan manajemen yang belum mencairkan gaji sejak dua bulan lalu.

Insiden itu terjadi saat korban yang berdomisili di Jalan Pringgan, Payapasir, Medan Marelan sedang mengatur lalu lalang kendaraan yang ke luar maupun masuk di Pos III Plaza Telkom, Jalan Putri Hijau, Medan Barat. Tiba-tiba, pelaku yang mengendarai Daihatsu Terios B 7133 IF melaju dengan kecepatan tinggi dari arah basement gedung tersebut hingga menabrak korban. Menurut saksi, tubuh korban sempat lama terjepit di tembok, sebelum akhirnya pelaku memundurkan mobilnya.

Rekan-rekan korban yang menyaksikan kejadian itu langsung membawa korban ke tukang urut, dan kemudian melaporkan kasus itu ke Polresta Medan. Pelaku dan mobil yang menabrak korban juga turut diserahkan ke polisi. Namun karena tak memiliki surat visum, korban diarahkan memeriksakan lukanya ke RSU Pirngadi.

"Sekarang dia masih dirawat di rumah sakit, kayaknya rawat inap," kata rekan korban, Andika (34).
Andika bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Serikat Pekerja Telkom menduga kasus tabrakan itu berkaitan erat dengan perjuangan mereka menuntut pembayaran gaji yang belum dicairkan sejak dua bulan lalu. Apalagi korban yang menjabat wakil pimpinan di serikat itu tergolong vokal.
"Dia itu (korban) sangat membela hak kami, makanya kami curiga ini teror," tukas Andi.
Belum ada keterangan apapun dari PT Graha Sarana Duta maupun PT Telkom. Bahkan sejauh ini keberadaan pelaku juga tak diketahui. Sementara Kasat Lantas Polresta Medan Kompol M Risya Mustario menegaskan akan mengusut dugaan yang disebutkan para pekerja. "Makanya kami suruh buat visum, biar bisa diproses," kata Risya. (rw)

No comments:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter