Bentrok Polisi-Mahasiswa, Nomensen Mencekam
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Hingga Jumat malam pukul 22.30 WIB, suasana di Universitas HKBP Nomensen Medan masih mencekam menyusul bentrok antara mahasiswa dengan polisi. Mahasiswa menyelamatkan diri ke dalam kampus ketika petugas mencoba meredam aksi mereka.
AKP Buala Zega, dari unit huru-hara menghimbau agar mahasiswa tidak lagi melakukan pelemparan dan menyerang petugas. Dia meminta agar mahasiswa meninggalkan kampus untuk pulang ke rumah masing-masing. Polresta Medan juga meminta bantuan untuk pengamanan aksi ini dari Sat Brimoda Sumut. Terlihat penjagaan ketat di kedua pintu masuk kampus ini.
Masyarakat yang berada di sekitar kampus ikut masuk ke lokasi aksi sehingga menyulitkan dan menambah ricuh aksi, namun akhirnya masyarakat menuruti himbauan polisi untuk keluar dari lokasi karena takut terkena lemparan batu.
Kendaraan Water Canon masih bersiaga di pintu masuk kampus. Mobil Baracuda polisi mendekati pintu sebelah kiri kampus di Jalan Timor, menyisir keberadaan warga dan mahasiswa yang masih bertahan. Jalan HM Perintis Kemerdekaan, Sutomo, lumpuh total. Mahasiswa di dalam kampus masih melakukan serangan-serangan kecil terhadap petugas.
Dalam aksi ini, sembilan orang mahasiswa sudah ditahan dan akan dibawa ke Polda Sumut. Dua orang petugas dikabarkan juga terluka. "Batu yang dilemparkan besar-besar sekali, mobil komandan Kompi Sat Brimob yang digunakan untuk PHH rusak," kata B Zega, Jumat malam (30/3/2012).
Ditanya sampai jam berapa akan dilakukan blokade aparat ini, B Zega tidak bisa memberi jaminan. "Kalau mahasiswa tidak keluar kampus kita akan tetap bertahan. Mereka sudah anarkis walau kita tidak tahu massanya mahasiswa atau tidak, tapi mereka sudah merusak fasilitas umum. Kita terus melakukan himbauan untuk menjamin keselamatan dan keamanan mahasiswa jika mau meninggalkan kampus," tegasnya.
AKP Buala Zega, dari unit huru-hara menghimbau agar mahasiswa tidak lagi melakukan pelemparan dan menyerang petugas. Dia meminta agar mahasiswa meninggalkan kampus untuk pulang ke rumah masing-masing. Polresta Medan juga meminta bantuan untuk pengamanan aksi ini dari Sat Brimoda Sumut. Terlihat penjagaan ketat di kedua pintu masuk kampus ini.
Masyarakat yang berada di sekitar kampus ikut masuk ke lokasi aksi sehingga menyulitkan dan menambah ricuh aksi, namun akhirnya masyarakat menuruti himbauan polisi untuk keluar dari lokasi karena takut terkena lemparan batu.
Kendaraan Water Canon masih bersiaga di pintu masuk kampus. Mobil Baracuda polisi mendekati pintu sebelah kiri kampus di Jalan Timor, menyisir keberadaan warga dan mahasiswa yang masih bertahan. Jalan HM Perintis Kemerdekaan, Sutomo, lumpuh total. Mahasiswa di dalam kampus masih melakukan serangan-serangan kecil terhadap petugas.
Dalam aksi ini, sembilan orang mahasiswa sudah ditahan dan akan dibawa ke Polda Sumut. Dua orang petugas dikabarkan juga terluka. "Batu yang dilemparkan besar-besar sekali, mobil komandan Kompi Sat Brimob yang digunakan untuk PHH rusak," kata B Zega, Jumat malam (30/3/2012).
Ditanya sampai jam berapa akan dilakukan blokade aparat ini, B Zega tidak bisa memberi jaminan. "Kalau mahasiswa tidak keluar kampus kita akan tetap bertahan. Mereka sudah anarkis walau kita tidak tahu massanya mahasiswa atau tidak, tapi mereka sudah merusak fasilitas umum. Kita terus melakukan himbauan untuk menjamin keselamatan dan keamanan mahasiswa jika mau meninggalkan kampus," tegasnya.
No comments:
Write comments