BANDA ACEH - Briptu Safrizal, personel polisi yang bertugas mengamankan Kantor Pegadaian Syariah Cabang Lampeuneurut, Selasa (24/4) siang, terlibat duel maut dengan lelaki putoh kawat alias orang gila (orgil), Ir (28) tinggal di Dusun Lamkuta, Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Duel jalanan itu benar benar dramatis! Safrizal nyaris di ujung tanduk, karena moncong senjata sempat diarahkan Ir ke mukanya. Namun dalam detik detik tragis itu, Safrizal akhirnya mengeluarkan sangkurnya, dan melumpuhkan Ir. Namun karena lelaki itu memang membabi buta, Safrizal malah ikut tertikam juga.
Perkelahian tanpa pola, Ir membuat Safrizal kerepotan luar biasa. Bahkan senjata bintara polisi itu sempat menyalak dua kali, walau tidak mengenai keduanya. Akibat tikaman itu, keduanya segera dilarikan ke rumah sakit. Duel ala gladiator tanpa tropi itu pun berakhir imbang.
Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.05 WIB itu membuat heboh luar biasa bagi warga yang sedang melintas di Jalan Soekarno-Hatta, Gampong Lampeuneurut, Aceh Besar.
Informasi diperoleh Prohaba, peristiwa itu berawal dari kedatangan Ir yang menghampiri Briptu Safrizal menggunakan sebuah balok di tangannya. Briptu Safrizal yang berada di kantor tempatnya melakukan pengamanan, disebut-sebut sempat tidak mengubris kehadiran Ir.
Bahkan ketika pemuda kurang waras itu sempat membentak Briptu Safrizal sambil meminta anggota polisi itu menyerahkan senjatanya, ditanggapi adem ayaem saja, karena Ir memang dikenal orgil.
Ternyata kali ini Ir tak sekadar berkata, tapi balok di tangannya juga ikut bicara. Tak ayal, Briptu Safrizal pun dibuat kucar kacir, ketika keduanya terlibat perkelahian ala gulat smack down.
Warga yang berada di lokasi hanya mampu menyaksikan dari kejauhan, tanpa bisa berbuat apa-apa, ketika Briptu Safrizal dan pemuda kurang waras itu terlibat pergumulan yang diwarnai terdengarnya suara tembakan sebanyak dua kali dari senjata api milik personel kepolisian itu. Malah, kepala Briptu Safrizal disebut-sebut nyaris tertembak, saat Ir berhasil memencet bagian pelatuk (gamet) di bagian senjata laras panjang miliknya itu. “Posisi Bang Zal (sebutan untuk Safrizal) waktu itu berada di bawah dan Ir di atas. Pada saat itu lah Ir, berhasil memegang senjata serta sempat menekan pelatuk dan terdengar satu kali suara tembakan. Tapi, masih syukur bang Zal berhasil mengelak tembakan yang diarahkan ke kepalanya itu,” sebut Ferry, salah seorang petugas di bagian Administrasi Kantor Pegadaian Syariah Cabang Lampeuneurut.
Pergumulan itu baru berakhir katanya saat pemuda kurang waras itu tertusuk di bagian bahu kirinya serta personel kepolisian itu tertikam di kaki kanannya dengan sebuah sangkur yang sempat dikeluarkan. “Posisi Bang Zal memang sangat terdesak waktu itu. Kami yakin, Bang Zal terpaksa mengeluarkan sangkurnya, karena di dalam kondisi terdesak. Apalagi arah moncong senjata yang sempat direbut oleh pemuda itu sempat diarahkan tepat ke bagian mukanya. Tapi, bagaimana aksi penikaman yang mengenai bagian bahu pemuda itu serta kaki kanan Bang Zal, kami juga tidak tahu persis,” pungkas Ferry.
Tentang kondisi pemuda Ir yang kurang waras itu diakui oleh Jakfar Abbas, Kepala Dusun Cot Sareung, Lampeuneurut, Aceh Besar. Menurutnya gangguan kejiwaan pada Ir, telah berlangsung sebelum musibah gempa dan tsunami.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Moffan MK SH melalui Kapolsek Darul Imarah AKP Adli kepada Prohaba menyebutkan, sejauh ini kasusnya sudah ditangani Propam Polda. Karena polisi yang terlibat insiden dengan pemuda kurang waras itu merupakan personel yang bertugas di Pam Obvit (Pengaman Objek Vital) Polda Aceh. “Pemuda kurang waras itu dirawat di RSU Meuraxa, sementara Briptu Safrizal di RS Bhayangkara. Hingga saat ini, kami juga belum tahu secara detail bagaimana kronologis kejadiannya,” sebut Adli.
Ia menambahkan dari kejadian tersebut, polisi mengamankan barang bukti (BB) sangkur dan selonsong senjata.
No comments:
Write comments