Mahasiswa Tanyakan Status UTU Meulaboh Ke-DIKTI
Meulaboh | Diliputnews â€" Puluhan Mahasiswa Universitas Teuku Umar Meulaboh kembali mempertanyakan kejelasan isu di blacklistnya kampus UTU Meulaboh dengan pihak DIKTI, disela penyeleggaraan PRA-S2 Sains dan Teknologi bagi tenaga pendidik UTU Meulaboh mulai tanggal 25 sampai 28 April 2012 di dalam Aula Universitas Teuku Umar Meulaboh Kamis (26/4).
Puluhan mahasiswa itu mengatas namakan dirnya, Forum Mahasiswa Peduli Demokrasi (FMPD), kedatangan puluhan mahasiswa mengambil momentum untuk menjumpai perwakilan DIKTI dan Para Rektorat UTU, keinginan mahasiswa di sambut baik oleh Rektor UTU Ir. Abdul Malik Ali M,Si.Adapun isu yang mendesak dipertanyakan oleh Forum Mahasiswa Peduli Demokrasi (FMPD) ; Status Penegrian UTU, Status Kejelasan Tanah UTU, Transparansi Anggaran UTU, Status Pengajar ( Dosen), Akreditasi Fakultas Teknik Dan Jurusan Sosiologi (FISIP).
Coordinator FMPD, Zulhelmi Ridwan, kondisi Audiensi itu yang ikut di saksikan oleh Wakil Rektor I Cut Suarni dan beberapa Dekan Fakultas Mulai memanas ketika Firdaus selaku perwakilan Dikti mengatakan, “Saya tahu ada Universitas di Meulaboh ini baru beberapa hari yang lalu, dan terkait surat DIKTI melalui Web dengan Nomor : 928/E4.1/2012 Perihal nomor Induk Dosen Nasional bermasalah, kemungkinan benar dan hampir mirip dengan format diktiâ€, namun saya juga belum tau pasti karena itu bukan bidang saya , tapi biasanya kalau DIKTI memberikan sanksi, di awali dulu dengan beberapa teguran peringatan. Dan saya akan membawa surat ini ke DIKTI untuk memastikan benar atau bukan, mungkin hanya ini yang bisa saya gambarkan. jelas Firdaus.
Jangan Kita Rusak UTU
Rektor Universitas Teuku Umar Ir. Abdul Malik Ali, M,Si menjelaskan kepada mahasiswa di depan TIM DIKTI, sejauh ini saya belum menerima surat resmi tentang di berikan sanksi oleh DIKTI, beberapa hari yang lalu pasca saya dapat Informasi, langsung saya surati DIKTI dalam bentuk Klarifikasi , (Berita Diliputnews.com Kamis 19/4) dan mereka sempat tertawa saat menerima surat kita, jelasnya dengan nada lembut.
Mungkin ada beberapa media salah menerjemahkan Sanksi, karena seiring dengan canggihnya kemajuan informatika, hingga salah memberikan informasi, lagi pula saya sudah mengeluarkan surat edaran agar mahasiswa jangan gelisah dengan isu ini. Dan Bahkan baru-baru ini saya juga ada ketemu dengan Rektor Se- Aceh saya juga mengatakan itu bukan situs DIKTI, namun saya berharap pada semua Elemen “ jangan kita Rusak UTUâ€.
Apalagi tidak lama lagi UTU akan negrikan hanya tinggal sedikit lagi masalah sertifikat tanah, itu pun terus kita monitoring sampai ke BPN( Badan Pertanahan Nasional) Aceh, Kata Malek Ali.
Rektor Jangan Bersilat Lidah
Di samping itu, Sudirman di dampingi Zulhelmi Ridwan dengan tegas mengatakan, â€Pak Rektor jangan pandai bersilat lidah, kami tidak sebodoh seperti bapak bayangkan†, selama ini yang begitu antusias menyelesaikan masalah tanah UTU kami, hingga larut malam kami menyumpai masyarakat untuk di buka segel kampus, katanya, sudirman melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan, kalau masalah tanah tidak selesai masyarakat akan menyegel kembali kampus UTU.
Bapak jangan hanya bicara saja, kami lihat masalah di UTU tidak pernah selesai hingga ke finis, belum lagi KTM ( Kartu Tanda Mahasiswa) sampai sekarang masih banyak yang belum dapat, teriaknya.
Amatan Diliputnews.com di ujung Audiensi melahirkan sebuah kesepakatan antara mahasiswa dan pihak Rektorat, untuk memastikan kebenaran isu tersebut menyurati melalui TIM DIKTI dan akan di informasikan secepatnya, dan Rektor pun berjanji minggu depan akan ke BPN Aceh Barat untuk menelusuri berkas sertifikasi Tanah UTU.**(FAN)
Berita Aceh Barat
No comments:
Write comments