Ada Uang Angin Di Lapas Meulaboh
Meulaboh â€" Diliputnews – Dibalik kaburnya napi dilapas kelas II B Meulaboh Aceh Barat dikarenakan sering terjadi kekerasaan dan pengutipan liar atau disebut uang angin.
Karena sering berada di luar penjara para narapidana napi dilapas kelas II Meulaboh menmanfaatkan situasi tersebut untuk kabur, saat pintu utama terbuka katika ada napi baru yang masuk.
Lembaga permasyarakatan Lapas kelas II Meulaboh ternyata selama ini melakukan kekerasaan dan pengutipan liar atau dalam bahasa lain uang untuk menikmati angin segar, sementara waktu di halaman lapas telah membawa petaka dengan kaburnya 42 narapidana, hal tersebut di ungkap oleh para napi dilapas Meulaboh setelah pasca kaburnya para narapidana beberapa hari yang lalu.
Para Napi yang tidak ingin sebutkan namanya kepada Diliputnews.com mengungkapkan bahwa dengan kondisi lapas yang tidak layak, dimana kapasitasnya menampung cuma 7 napi diisi dengan 11 napi, sehingga menjadi para napi merasa tidak nyaman.
Para napi juga mengaku sering mendapatkan perlakuan kasar dan juga ada terjadi pengutipan uang angin sebesar Rp.2000, sampai Rp.3000 rupiah per orang, untuk merasakan angin diluar tahanan, maka para napi yang sudah tidak tahan dengan kondisi tersebut memanfaatkan situasi uang angin untuk kabur.
Sementara itu kepala lapas kelas II Meulaboh, Sulton membantah dengan tegas, apa yang telah di ungkapkan oleh para napi, bahkan pihaknya telah memberikan yang terbaik untuk hak-haknya napi selama ini.**(AF/CR9)
Berita Aceh Barat
Meulaboh â€" Diliputnews – Dibalik kaburnya napi dilapas kelas II B Meulaboh Aceh Barat dikarenakan sering terjadi kekerasaan dan pengutipan liar atau disebut uang angin.
Karena sering berada di luar penjara para narapidana napi dilapas kelas II Meulaboh menmanfaatkan situasi tersebut untuk kabur, saat pintu utama terbuka katika ada napi baru yang masuk.
Lembaga permasyarakatan Lapas kelas II Meulaboh ternyata selama ini melakukan kekerasaan dan pengutipan liar atau dalam bahasa lain uang untuk menikmati angin segar, sementara waktu di halaman lapas telah membawa petaka dengan kaburnya 42 narapidana, hal tersebut di ungkap oleh para napi dilapas Meulaboh setelah pasca kaburnya para narapidana beberapa hari yang lalu.
Para Napi yang tidak ingin sebutkan namanya kepada Diliputnews.com mengungkapkan bahwa dengan kondisi lapas yang tidak layak, dimana kapasitasnya menampung cuma 7 napi diisi dengan 11 napi, sehingga menjadi para napi merasa tidak nyaman.
Para napi juga mengaku sering mendapatkan perlakuan kasar dan juga ada terjadi pengutipan uang angin sebesar Rp.2000, sampai Rp.3000 rupiah per orang, untuk merasakan angin diluar tahanan, maka para napi yang sudah tidak tahan dengan kondisi tersebut memanfaatkan situasi uang angin untuk kabur.
Sementara itu kepala lapas kelas II Meulaboh, Sulton membantah dengan tegas, apa yang telah di ungkapkan oleh para napi, bahkan pihaknya telah memberikan yang terbaik untuk hak-haknya napi selama ini.**(AF/CR9)
Berita Aceh Barat
No comments:
Write comments