Gajah Tewas Di Aceh Jaya Tak Meninggalkan Gading
Aceh Jaya | Diliputnews – Satu ekor gajah liar ditemukan mati mengenaskan di kawasan Desa Pante Kuyun, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Gajah jantan ini diperkirakan tewas sejak lima hari lalu. Gajah ditemukan tewas tanpa kepala belalai dan gading.
Diduga setelah mati belalainya dipotong dan gadingnya diambil, belalai gajah ditemukan terpaut hanya beberapa meter dari bangkai tubuh gajah, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, melakukan otopsi guna mengetahui kematian binatang bertubuh besar itu, para dokter hewan BKSDA melakukan pembedahan dan mengambil bagian organ tubuh gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun.
Ketua DPRK Aceh Jaya, Hasan Ahmad meminta pihak terkait untuk menyelesaikan konflik satwa dengan masyarakat di daerah pedalamam wilayah yang dimekarkan dari Kabupaten Aceh Barat itu.
“Kami berharap pihak terkait untuk menanggulangi konflik gajah dengan warga, sehingga satwa itu tetap terlindungi dan warga dapat mencari nafkah dengan tenang,” kata Hasan Ahmad.
Arman dokter yang tergabung dalam tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kepada Diliputnews.com mengatakan autopsi dilakukan dengan membelah bagian tubuh gajah kemudian tim mengambil sampel sisa makanan di saluran pencernaan dan darah yang membeku sekitar jantung, meski kondisi bangkai gajah sudah membusuk, tetapi pihak dokter berhasil mengambil organ tubuh sebagai sampel untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Menurut Arman sampel itu nantinya akan dibawa ke laboratorium Balai POM. Kemudian dari hasil pemeriksaan akan diketahui penyebab kematiannya, namun hal itu memakan waktu beberapa hari.**(AF)
Berita Aceh Barat
Foto Antara (Gajah Tewas Di Aceh Jaya Tak Meninggalkan Gading)
Diduga setelah mati belalainya dipotong dan gadingnya diambil, belalai gajah ditemukan terpaut hanya beberapa meter dari bangkai tubuh gajah, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, melakukan otopsi guna mengetahui kematian binatang bertubuh besar itu, para dokter hewan BKSDA melakukan pembedahan dan mengambil bagian organ tubuh gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun.
Ketua DPRK Aceh Jaya, Hasan Ahmad meminta pihak terkait untuk menyelesaikan konflik satwa dengan masyarakat di daerah pedalamam wilayah yang dimekarkan dari Kabupaten Aceh Barat itu.
“Kami berharap pihak terkait untuk menanggulangi konflik gajah dengan warga, sehingga satwa itu tetap terlindungi dan warga dapat mencari nafkah dengan tenang,” kata Hasan Ahmad.
Arman dokter yang tergabung dalam tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kepada Diliputnews.com mengatakan autopsi dilakukan dengan membelah bagian tubuh gajah kemudian tim mengambil sampel sisa makanan di saluran pencernaan dan darah yang membeku sekitar jantung, meski kondisi bangkai gajah sudah membusuk, tetapi pihak dokter berhasil mengambil organ tubuh sebagai sampel untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Menurut Arman sampel itu nantinya akan dibawa ke laboratorium Balai POM. Kemudian dari hasil pemeriksaan akan diketahui penyebab kematiannya, namun hal itu memakan waktu beberapa hari.**(AF)
Berita Aceh Barat
No comments:
Write comments