001-234-567-8910

5th Avenue Madson, NY758, USA

Get Update on our recent Gadgets & Tabs

Thursday, March 29, 2012

Mereka Ajarkan Islam Langsung di Depan Kabah

Mereka Ajarkan Islam Langsung di Depan Kabah

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria nampak hangat mengajak bicara seorang anak di sampingnya. Mereka adalah ayah dan putranya yang berumur sekitar lima tahun. Sang ayah baru saja memberi pengetahuan tentang tawaf, dan kenapa orang-orang berpakaian ihram mengelilingi Kabah.


Begitulah yang saya temui ketika salat jamaah di Masjidil Haram. Tak terhitung banyaknya orangtua membawa anak-anak mereka, perempuan, laki-laki untuk salat jamaah di masjid. Begitulah pemandangan yang mudah ditemui di sana.


Mereka sangat mendalami ajaran Rasulullah SAW, betapa seorang anak harus diperkenalkan kepada Allah dan rasul-Nya sejak dari buaian. Salah satu anggota rombongan asal Indonesia, yang saya temui di Masjidil Haram, tak sedikit membawa anak-anak mereka yang masih kecil.


Saat melaksanakan umrah empat hari lalu, saya banyak mendapati ayah bersama anaknya umrah bersama. Ketika tak kuat tawaf dengan mengelilingi Kabah tujuh putara, sang ayah meletakkan anaknya di pundak. Begitu juga ketika melaksanakan sa'i dari bukit Safa dan Marwa.


Pembelajaran hidup bukan saja ketika beribadah, usai itu orangtua mengumpulkan anak-anaknya di pelataran Masjidil Haram. Mereka sangat dekat, mengobrol satu sama lain, sambil memakan penganan yang mereka bawa.


Dalam buku Tarbiyah wa Ta'lim, tiga pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Wajar kiranya, jika pendidikan yang diajarkan keluarga sejak dini, membekas ketika anak-anak mereka kelak besar, dan membina hubungan rumah tangga.


Di Indonesia, pendidikan moral dalam keluarga semakin menipis. Tak sedikit orangtua yang jarang mengajarkan anak-anak mereka sejak kecil, karena disibukkan aktifitas mereka sehari-hari. Mereka berangkat kerja sebelum anak-anak mereka bangun, dan tiba ke rumah setelah anak-anak mereka tertidur.


Cukup beralasan jika para pemimpin bangsa di negeri kita kerap kali meneguhkan agar pendidikan dimulai dari dalam keluarga. Minimnya pendidikan seperti di atas, membuat anak-anak kehilangan sentuhan kasih sayang orangtua.


Walhasil, banyak anak-anak mencari pegangan lain di luar keluarga. Banyak anak-anak kita terjerumus narkoba, terlibat tawuran di sekolah, ketika mereka berada pada masa perlu mendapatkan bimbingan orangtua, baik mental dan spiritual. (Yogi Gustaman melaporkan dari Mekkah)

No comments:
Write comments

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter